Ciri-ciri emas asli dan palsuBisa membedakan emas asli atau palsu merupakan satu hal yang penting jika Anda ingin membeli emas, khususnya emas batangan. Dengan mengetahui perbedaan emas asli dan emas palsu, maka akan dapat terhindar dari berbagai penipuan dalam jual beli emas.
Penjualan emas palsu biasanya banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan sekedar menginginkan penghasilan yang lebih meski harus merugikan orang lain. Emas batangan yang palsu biasanya dijual dalam bentuk lempengan dengan berat tertentu yang dibuat dengan bahan kuningan maupun kuningan yang dicampur dengan sedikit emas sehingga bisa menyerupai emas batangan yang asli. Emas batangan palsu biasanya kadar emasnya sangat rendah, bahkan tidak lebih dari 10 karat.
Tak hanya dalam bentuk emas batangan, emas palsu juga banyak beredar dalam bentuk emas perhiasan. untuk itu berhati-hatilah saat akan membeli emas. Agar aman dan tidak tertipu oleh jual-beli emas yang dipalsukan ini maka JANGAN membeli emas di sembarang tempat.
Belilah emas
batangan maupun emas perhiasan di toko-toko yang sudah terpercaya,
memiliki alamat yang jelas dan bisa melampirkan sertifikat emas
batangan, kwitansi maupun nota. Toko emas yang mau memberi sertifikat,
paling tidak kita sudah mendapat garansi awal bahwa emas batangan yang
kita beli benar-benar asli sesuai spesifikasi yang ada di sertifikat. inilah beberapa ciri untuk melihat emas yang asli atau palsu.
1. Melihat ciri-ciri emas secara kasat mata
Meski
cara ini tidak menjamin kebenarannya, namun perlu dilakukan. Cara mudah
ini adalah dengan melihat dan mengamati tanda-tanda yang menjadi ciri
emas asli. Pada umumnya emas batangan keluaran antam atau yang lainnya
biasanya ada cap sebagai penanda kadar emas, misal dalam fineness ( 1-999 atau 0.1-0.999) atau dalam ukuran karat (10K, 22K, 24K dll).
Melihat ciri-ciri emas asli secara kasat mata, bisa menggunakan lensa pembesar
Memang tidak semua emas batangan model lama memiliki cap kadar karat dan fineness, lagipula para mafia emas palsu-pun bisa membuat cap karat agar bisa terlihat asli.
Selain
dengan cara melihat tanda-tanda berupa cap, Anda juga bisa melihat
tanda-tanda lain yang bisa dilihat dengan kasat mata misalnya tentang
warna emas. Beberapa emas batangan palsu yang beredar, biasanya memang
tidak keseluruhan terbuat dari emas. Emas tersebut bisa saja dicampur
atau hanya dijadikan sebagai lapisan dari bahan logam lain seperti
kuningan, tembaga, bahkan besi.
Untuk
memastikan apakah emas batangan yang Anda beli asli atau palsu, maka
gosoklah emas tersebut pada bagian-bagian tertentu yang sering
terkena gesekan. Emas palsu biasanya akan memunculkan warna logam
berbeda di bawahnya.
2. Menggigit emas
Emas
yang memiliki kadar karat tinggi bisa dipastikan emas tersebut memiliki
tingkat kekerasan yang rendah, artinya emas murni 24 karat akan lebih
lunak jika dibandingkan dengan emas dengan kadar kemurnian 18 karat.
Untuk menguji emas tersebut asli atau palsu maka gigitlah emas tersebut
dengan tekanan sedang. Jika emas yang Anda gigit tersebut adalah emas
asli maka akan nampak bekas gigitannya,
jika bekas gigitan semakin dalam
maka bisa dipastikan emas tersebut memiliki kadar karat semakin tinggi.Menguji emas dengan cara mengigit ini memang bukanlah salah satu alat
uji yang direkomendasikan, karena selain akan merusak gigi tentu juga
akan dapat merusak kondisi emas. Apalagi saat ini para pemalsu emas juga
semakin canggih, mereka membuat emas palsu dengan cara menggunakan
timah berlapis emas yang juga cukup lunak untuk digigit.
3. Mengguji dengan magnet
Logam
mulia seperti emas merupakan salah satu jenis logam non-magnetik,
artinya emas tidak akan tertarik oleh magnet sebagaimana besi. Menguji
keaslian emas dengan menggunakan magnet hanyalah satu cara yang bisa
dilakukan, pengujian emas dengan cara ini dimaksudkan untuk memastikan
bahwa didalam emas batangan tersebut bukanlah besi.
Untuk
melakukannya, gunakanlah magnet yang memiliki daya tarik kuat, kemudian
arahkan magnet tersebut ke emas. Jika emas yang kita uji tertarik ke
magnet dan menempel, hal ini bisa dipastikan bahwa emas tersebut adalah
palsu.
Namun perlu diingat, meski
emas tidak tertarik oleh magnet dan tidak menempel, namun belum tentu
emas tersebut asli. Pembuat emas palsu bisa saja menambahkan logam
non-magnetik lain yang bisa digunakan sebagai bahan dasar emas palsu.
4. Uji Densitas Emas
Menguji
densitas atau uji kepadatan/masa jenis emas dapat dilakukan untuk bisa
membedakan emas asli atau palsu. Hal ini bisa menjadi cara yang cukup
mujarap karena dari sekian banyak logam yang ada sangat jarang yang
memiliki kepadatan yang melebihi kepadatan emas. Adapun kepadatan emas
asli yang 24 Karat adalah sekitar 19,3 g/ml. Apabila Anda melakukann uji
densitas emas, semakin tinggi kepadatannya maka akan semakin tinggi
tingkat kemurnian emas.
Adapun cara untuk menguji densitas emas ini adalah :
- Siapkan alat timbang digital yang presisi untuk mengukur berat emas.
- Isikan air kedalam gelas dengan jumlah sembarang dalam ukuran ml (milliliter). Akan lebih baik lagi apabila Anda menggunakan gelas yang memiliki tanda ukuran milimeter. Alat ini digunakan untuk mengukur volume emas dalam ml.
- Catatlah jumlah persis tingkat air sebelum emas yang diduga palsu tersebut direndam.
- Letakkan emas pada gelas dengan menggantungnya menggunakan tali. Setelah emas direndam catat tingkat air yang baru, dan hitung perbedaan sebelum dan sesudah direndam dalam ml.
- Gunakan rumus berikut untuk menghitung kepadatan : kepadatan = massa / volume. Hasil mendekati angka 19 g/ml menunjukkan kadar emas asli.
- Contoh perhitungan : Emas yang diuji memiliki berat 38g dan volume 2 mililiter. Menggunakan rumus [massa] / [volume] maka 38/2 = hasilnya adalah 19 g/ml , yang sangat mendekati massa jenis emas.
- Ingatlah bahwa kemurnian emas yang berbeda akan memiliki g / ml rasio yang berbeda : 14K = 12,9-14,6 g/ml, 18K kuning = 15,2-15,9 g/ml, 18K putih = 14,7-16,9 g/ml dan 22K = 17,7-17,8 g/ml.
5. Menggoreskan Emas di keramik dan kertas
Keramik
lantai maupun piring bisa dijadikan sebagai alat untuk mengetahui emas
asli atau palsu. Caranya juga cukup mudah yakni dengan menggoreskan emas
tersebut pada permukaan keramik ataupun piring tersebut. Apabila
setelah digoreskan pada keramik ada bekas goresan hitam, itu tandanya
emas tersebut palsu, namun apabila tidak ada goresan hitam maka bisa
disimpulkan bahwa kemungkinan besar emas tadi adalah asli.
Menggoreskan
emas pada keramik memang mudah, namun hal ini sangat beresiko jika emas
asli yang diuji akan tergores dan cacat. Sebagai bahan pembanding, Anda
bisa mencoba menggoreskan uang logam yang bukan dari bahan alumunium ke
kertas, ini bisa dipastikan goresan akan muncul warna hitam.
6. Menguji emas dengan Nitric Acid
Cara lain untuk menguji emas asli atau palsu bisa dilakukan dengan Nitric Acid
atau yang sering disebut dengan “tes asam”. Cara ini memang cukup
efektif untuk membedakan emas asli atau palsu, namun jika menggunakan
cara tes sangat beresiko karena cairan asam cukup berbahaya, untuk itu
harus berhati-hati atau sebaiknya pengujian dengan Nitric Acid ini diserahkan saja ke toko perhiasan emas.
Jika ingin mencoba menguji emas dengan Nitric Acid Berikut langkah-langkahnya :
- Letakkanlah emas tersebut pada piring stainless steel
- teteskan asam nitrat pada permukaan emas, kemudian lihat hasil reaksinya.
- Jika reaksi pada emas berubah menjadi warna hijau maka itu menunjukkan bahwa emas tersebut sebenarnya besi yang dilapisi emas
- Jika reaksi pada emas berubah menjadi warna kuning, itu menunjukkan bahwa emas tersebut adalah logam kuningan yang dilapisi emas
- Jika reaksi pada emas berubah menjadi warna susu menunjukkan bahwa emas tersebut merupakan logam perak yang dilapisi emas
- Jika tidak ada reaksi kemungkinan besar adalah emas asli